Evaluasi Substitusi Tepung Ikan dengan Tepung Kepala Lele dalam Pakan terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Pemanfaatan Pakan Juvenil Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

Mohammad Aditya Prawira

Abstract


Industri pengolahan ikan lele dapat menghasilkan produk hasil samping   (kepala lele) yang dapat dibuat tepung  sebagai  pengganti bahan  baku  protein  utama  dalam pakan. Tepung kepala  lele  digunakan untuk menggantikan tepungikan dalam pembuatan pakan buatan untuk juvenil udang vaname (Litopenaeus vannamei). Penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh penggantian tepung ikan dengan tepung kepala lele dalam pakan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan juvenil udang vaname dalam skala laboratorium. Perlakuan yang diujikan adalah penggantian tepung ikan dengan tepung kepala lele sebesar 0% (A), 25% (B), 50% (C), 75% (D) dan 100% (E). Juvenil udang vaname  (2,47±0,07g) dipelihara dengan kep adatan 10 ekor perwadah (10 L) dan diberi pakan buatan tiga kali sehari pada pagi (07.00), siang (12.00) dan sore hari (17.00) secara ad libitum mengikuti kebutuhan jumlah pakannya. Juvenil udang vaname dipelihara selama 42 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung kepala lele mampu menggantikan tepung ikan hingga 50% dan tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap efisiensi pemanfaatan pakan (25,59-29,64), protein efisiensi rasio (0,89-0,98) dan laju pertumbuhan spesifik (1,69-1,85%bobot/hari) juvenil udang vaname. Penggantian tepung ikan hingga 100% dengan tepung kepala lele tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap kelulushidupan juvenil udang vaname. Penelitian ini membuktikan bahwa tepung kepala lele dapat menggantikan tepung ikan dalam ransum pakan buatan, sampai dengan penggantian 50% tanpa mempengaruhi efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan juvenil udang vaname.


References


Afrianto, E. dan E. Liviawaty. 2005. Pakan Ikan. Kanisius.Yogyakarta, 132 hlm.

Alsted, N.S. 1991. Studies on the reduction of discharges from fish farms by modification of the diet. In: Cowey, C.B. and Cho, C.Y. (Eds.).

Nutritional Strategies & Aquaculture Waste. Fish Nutr. Res. Lab., Dept. of Nutr. Sci., Univ. of Guelph, Guelph, Ontario, pp. 77-89.

Amalia, R., Subandiyono, dan E. Arini. 2013. Pengaruh Penggunaan Papain Terhadap Tingkat Pemanfaatan Protein Pakan dan Pertumbuhan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Semarang. 8 hlm.

Amri, K.dan I. Kanna. 2008. BudidayaUdangVaname. GramediaPustakaUtama. Jakarta. 161 hlm.

Asminatun. 2010. Pembuatan pakan ikan berdasarkan konsep protein ideal yang ramah lingkungan. Jurnal UI untuk Bangsa Seri Kesehatan, Sains dan Teknologi, 1:(70-78).

Badan Standarisasi Nasional. 2006. SNI 01-7252-2006 Benih Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Kelas Benih Sebar. BSN. Jakarta.

Dharmadi dan A. Ismail. 1993. Tinjauan Beberapa Faktor Penyebab Kegagalan Usaha Budidaya Udang di Tambak. Dalam Prosiding Seminar Sehari Hasil Penelitian. Sub Balai Perikanan Budidaya Pantai, Bojonegoro – Serang, Cilegon, 11 Maret 1993. (Makalah) 4 hlm.

Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. 88 hlm.

Ghufron, M. dan H. Kordi. 2010. Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal. Lily Publisher, Yogyakarta, 114 hlm.

Guillaume, S., Kaushik, P. Bergot, and R. Metailler. 2001. Nutrition and Feeding of fish and Crustaceans. Praxis Publishing, UK, pp. 505.

Gunadi, B., R. Febrianti, dan Lamanto. 2010. Keragaman Kecernaan Pakan Tenggelam dan Terapung dengan dan tanpa Aerasi. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. 7 hlm.

Haliman, R.W. dan D.S. Adijaya. 2004. Udang Vannamei. Penebar Swadaya. Jakarta. 247 hlm.

Harefa, F. 1996. Pembudidayaan Artemia Untuk Pakan Udang dan Ikan. PT. Penebar Swadaya, Jakarta. 79 hlm.

Houlihan, D.T.Boujard, and M. Jobling. 2001. Food Intake in Fish. Blacwell Science. British Library. pp.418.

Lovell, T. 1988. Fish Nutrition. Academic Press, London and New York, pp 341.

Mai, K., L. Zhang, Q. Ai, Q. Duan, C. Zhang, H. Li, J. Wan, and Z.Liufu. 2006. Dietary lysine of juvenile japanese seabass Lateolabrax japonicas. Aquaculture, 258 : 535-542.

Manik, R. dan K. Mintardjo. 1983. Kolam Indukan. Dalam Pedoman Pembenihan Udang Penaeid. Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian. Jakarta. 78 hlm.

Miles, R.D. and F.A. Chapman. 2007. The concept of ideal protein in formulation of agriculture feeds. Aquac. Res., 35: 312-320.

Mudjiman, A. 2004. Makanan Ikan Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta. 94 hlm.

Nematipour, G.R., M.L. Brown, and D.M. Gatlin. 1992. Effects of dietary energy protein ratio on growth characteristic and body consumption of hybrid striped bass. Aquaculture, 107 : 359-368.

Nuraini, Sabrina dan S.A. Latif. 2007. Potensi Neurospora crassa dalam meningkatkan kualitas onggok menjadi pakan kaya β karoten. Laporan HB Tahap I Dikti. Lembaga Penelitian Universitas Andalas, Padang. 490 hlm.

Poernomo, A. 2002. Perkembangan udang putih vannamei (Penaeus vannamei) di Jawa Timur. Disampaikan dalam Temu Bisnis Udang. Makassar, 19 Oktober 2002. 26 hlm.

Saopiadi, S. Amir dan A. A. Damayanti. 2012. Frekuensi Pemberian Pakan Optimum Panen Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram. 8 hlm.

Soetedjo, H. 2011. Kiat Sukses Budidaya Lobster Air Tawar. Araska Press, Yogyakarta. 188 hlm.

Srigandono, B. 1992. Rancangan Percobaan (Experiment Design). Universitas Diponegoro, Semarang. Hlm 23-26.

Steel, R.G.D and J.H. Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika: Suatu Pendekatan Biometrik. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 772 hlm.

Steffens, W. 1989. Principles of fish nutrition. Ellis Horwood Limited, West Sussex, England, pp.384.

Sudaryono, A. 2003. The performance of lupin meal as an alternative to fishmeal in diet of juvenile Penaeus monodon under pond conditions. Journal of Coastal Development, 6: 71-82.

Sudjana. 1991. Metode Statistika (Edisi ke-5). Tarsito. Bandung. 319 hlm

Tacon, A. 1987. The Nutrition and Feeding of Farmed and Shrimp – A training Manual. 2. Nutrient Sources and Composition. Project GCP/RLA/075/ITA, FAO Field Document, 5/E : 129 p. Brasilia : FAO.

Tacon, A. 1993. Feed Ingredients for warmwater fish: fish meal and other processed feedstuffs. FAO Fisheries Circular No. 856, Rome.64 p.

Wa Ode, R.A., Wa Iba, dan A. Rahman. 2013. Pemberian silase ikan gabus pada pakan buatan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada stadia post larva. Jurnal Mina Laut Indonesia, 2(6): 91-99.

Wardiningsih. 1999. Materi Pokok Teknik Pembenihan Udang. Universitas Terbuka. Jakarta. 90 hlm.

Wilson, M.F., L.E. Pezzato, M.M. Barros, A.C. Pezzato, V.R.B. Furuya, and E.C. Miranda. 2004. Use of ideal protein concept for precision formulation of amino acid level in fish meal free diets for juvenile nile tilapia (Oreochromis niloticus) L. Aquaculture Research, 35 : 1110-1116.

Wyban, J.A. and J. Sweeney. 1991 Intensif Shrimp Production Tecnology. Honolulu Hawaii, USA, pp. 268.

Yustianti. 2013. Pertumbuhan dan kelulushidupan larva udang vaname (Litopenaeus vannamei) melalui substitusi tepung ikan dengan tepung usus ayam. 103 hlm.

Zonneveld, N.,E.A. Huisman, and J.H. Boon. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan. Penerjemah. Pustaka Utama. Gramedia, Jakarta, 71 hlm.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.